life is full colour

life is full colour

Rabu, 22 Desember 2010

Mother just in my heart #1

 #!tahun ini aku masih bisa tersenyum melihat mamah tersenyum melihat hadiah yang aku berikan di hari ibu ini. 
iya. di dalam rumit nya sebuah masalah aku wajib membuat dia tersenyum. walau bagaimana pun ia yang telah berjuang mempertarungkan nyawa nya untuk melahirkan dan membuat ku tumbuh menjadi gadis yang cantik, dan baik :) 
yah, walaupun aku sempet mengalami masa tumbuh yang ga sama kaya anak anak pada umumnya aku tumbuh tidak dengan kasih sayang kedua orang tua yang penuh. tapi dengan itu aku berusaha buat mandiri dan tidak manja. dari situlah aku lebih belajar dan lebih mengetahui bahwa dunia ini begitu kejam :)
dan kini setelah aku duduk dibangku sekolah menengah atas aku harus belajar buat belajar semua nya sendiri. bahkan aku harus belajar supaya ga iri sama teman teman yang lain yang bisa berbagi cerita dengan mamah nya. walapun demikian aku tetap dan selalu sayang sama mamah :) miss you,mom :*
Thanx for my mother :) love you :)

Sebuah Tulisan Sebuah Kebanggan #1

Berawal dari kesenangan aku terhadap bahasa , tulisan, dan sebuah karya tulis. 
Berawal dari itu semua akhirnya saya menumpahkan itu semua kedalam sebuah karya sastra. 
Satu demi satu ide yang ada aku tuangkan kedalam tulisan. ya, walaupun belum mahir dalam menulis kata – kata dan mengembangkan ide cerita tapi aku cukup bangga untuk ini. 
Aku cukup merasa lega kalau sudah munuangkan ide ide aku ini. Iya, rata-rata cerita yang aku ambil itu berasal dari pengalaman pribadi atau pun kisah dari teman teman sendiri.
 Ketika aku mulai sibuk dengan kesibukan aku sehingga waktu untuk menulis pun semakin jarang, datang sebuah twiit dari mas @fakhriazzumar yang mulai menggelitik tangan saya untuk merangkai kata demi kata menjadi sebuah kalimat yang enak untuk di baca #30harimenulis iya itu lah sebuah tema yang diangkat mas @fakhriazzumar dan mas @ramdanmubarok untuk meramaikan blog nya. 
semoga 30 hari kedepan saya beserta tulisan saya bisa diterima dan disegani para pembaca. Amin J

Kamis, 28 Oktober 2010

STRESS

saya stress sekarang. saya drop. saya udah niat dalam hati buat lupain mereka. tapi ada aja cobaan yang harus aku lewatiin. aku ga kuat Ya Allah. gimana kalau dia tau gosip itu dia bakal tambah marah sama aku, bahkan mungkin dia akan ga kenal sama aku. aku cape Ya Allah kalau gini terus udah cukup banyak aku nglamiin yang sama, udah cukup cape aku ngalamiin ini. Ya Allah kalau kau mau ambil nyawa ku sekarang ambil lah.aku sudah acpe. aku ga punya SAHABAT yang siap sedia di semua masalah ku, di semua suka aku. aku belum menemukaan itu. kaka ku. dia sekarang udah kaya jauh banget, dia dateng setengah setengah. ga selalu ada. kadang suka menghilang padahal aku butuh dia. aku butuh dia Ya Allah.

aku seperti ga punya siapa siapa lagi di dunia ini. teman sebangku ku yang sekarang aja jarang ada disamping aku. dia lebih enjoy dengan teman teman lain. aku ingin pergi dari kehidupan ini dan berteriak yang sekencangkencang nya kalau aku ga sanggup. kalau aku ga bisa, uddah cukup semua nya, KERATO ga sebaik KUSUT. aku ngersaain banget perbedaan di kelas ini. kemana mana aku sendiri. teman teman ku yang lain udah punya sahabat sahabat baru. aku? aku hanya sendiri terdiam dantermenung. andai waktu dapat ku putar aku ga mau ngalamiin semua ini. aku cape, aku lelah. andai kalian semua tau beban yang ada di pundak ku pasti kalian ga akan bersikap kaya gini. di pojokan dan ga dianggap.

I'M STRESS NOW.

ARGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHH,
GA TAU MAU CURHAT SAMA SIAPA. GA TAU MAU CERITA SAMA SIAPA, GA TAU SIAPA YANG MAU JADI SAHABAT AKU.
COBA KALIAN TAU APA YANG AKU RASAIN. SAKIT DAN PERIH. sedangkan kalian enak enakan diluar sana ketawa ketiwi.

YA ALLAH tolong hambamu ini YA ALLAH.

Minggu, 10 Oktober 2010

TTCT smanda

hari ink selesai TTCT di linggamekar , cilimus, kabupaten cirebon.

sebenernya seru sih kalau di nikmatin cuman bnyk banget yang bikin ga bisa di nikmatin nya. dari mulai panitia nya yang ga jelas dan kasus intern di PMR, hmmmm....

dan yg buat aku seneng aku bisa tambah tambah dan tambah deket sama O. haha. cuman tadi pas pulang ga ketemu. gara2 aku nya ga enak sama dia. hmm... jadi pengen balik lagi biar tambah deket sama O :)


my new friends tuh O.D.P

Rabu, 06 Oktober 2010

H.A.R

H.A.R
H.A.R adalah seseorang yang membuat hidup saya berwarna diawal awal keberadaan ku di SMAN 2. tapi ketika di mulai menjauh hati ini menangis,sama seperti saat sekarang. aku ingin dia ada disamping aku selalu. tapi itu hanya mimpi yang tak mungkin terwujud. biarlah rasa ini selalu ada di dalam hati tanpa perlu di keluarkan, biarlah hati ini menangis walaupun sakit.
H.A.R…
kamu tau ga sih? setiap malam hati ini nangis. kamu tau kenapa? kamu. iya kamu penyebabnya. aku udah terlalu sakit nahan semuanya. 1 tahun bukan waktu yang sebentar buat nahan rasa ini. banyak banget hal hal yang kadang buat aku rapuh atau kadang buat aku nyerah. aku udah ga tahan sama semua ini. kini saat nya buat aku ungkapin semua nya.
AKU SAYANG KAMU.
itu bukan sebuah pertanyaan tapi hanya lah sebuah pernyataan. karna aku terlalu egois. aku ingin milikin kamu seutuh nya, sedangkan kamu mencintai oranglain.

SURAT CINTA UNTUK OIK (cerpen)

SURAT CINTA UNTUK OIK (CERPEN)
Surat cinta untuk oik

Ketika ku mulai melangkah kan kaki menuju tempat yang asing bagi ku
Aku mulai ragu untuk memulai nya
Tapi ketikaa ku melihat wajah cantik kamu tersenyum menyapa indah nya pagi
Aku mulai memantap kan hati untuk berusaha beradaptasi dengan lingkungan baru
Hari demi hari berlalu
Aku merasa ada sesuatu yang baru dalam hidup aku dalam hati aku ketika aku mulai dekat dengan dirimu
Dirimu memberi warna yang indah dalam hidup aku
Memberi  warna pelangi dalam setiap hari hari ku.
Mungkin ketika kau membaca surat ini kita sudah terpisah oleh takdir yang tak bisa kita bantah
Tapi aku mau bilang kalau aku sayang sama kamu. andai aku tidak menjadi seorang pengecut aku pasti telah memiliki dirimu seutuh nya.
Jaga diri mu baik baik. Terus tersenyum untuk menyapa indah nya hari.
                                                                                               
                                                                                                                                                                Bye,
                                                                                                                                                                Obiet

berkali kali oik membaca surat itu. kini ia berdiam diri menatap indah nya bintang yang menyinari malam ini. Iya hanya sendiri. Oh tidak, bersama secarik kertas yang sudah agak lecek. Surat itu kini menjadi sahabat yang selalu menjadi teman kemana pun ia pergi. Iya surat itu sangat berharga bagi oik. Jelas karna surat itu pemberian orang yang sangat dekat sekali dengan oik. Nama nya obiet. Oik dan obiet berteman dekat sejak smp kelas 2 ketika itu obiet adalah siswa pindahan dari jawa timur. Oik merupakan orang yang merespon baik kehadiran obiet disekolah baru nya jadilah mereka sahabat yang bisa di bilang deket banget. Obiet pun punya sahabat yang bisa dibilang ga kalah deket nya sama oik. Nama nya lintar. Dia adalah tetangga baru obiet yang kebetulan juga sekolahan mereka sama jadi mereka bisa deket dan menjadi sahabat baik.
“oik, pulang yukk. Udah malam nih. Besok kita kan harus sekolah. Besok aku janji deh bantuin kamu cari lintar dan obiet.” Ajak cahya sahabat oik.
“janji ya, cahya.” Harap oik.
“iya cahya janji deh sama oik. Tapi kita sekarang pulang ya.” bujuk cahya lagi.
Ia sejak 1 minggu persis nya setelah oik terima surat dari obiet itu ia tidak dapat kabar sedikit pun tentang obiet. Ia sudah berusaha untuk hubungi hp nya tapi tidak ada jawaban. Ia coba kerumah nya tapi rumah nya kosong. Lintar, sahabat obiet pun sudah menjadi sasaran oik untuk cari obiet. Tapi lintar selalu bilang ga tau dan ga tau. Pihak sekolah pun merasa khawatir dengan ketidak hadiran obiet. Karna obiet merupakan salah satu siswa terbaik disekolah itu. oia… obiet, oik, lintar, dan cahya kini duduk di kelas 2 SMA intel.
Oik pulang kerumah dan kembali berharap agar ia dapat mengetahui kabar obiet sekarang. Dia pengen bilang ke obiet kalau sebener nya dia juga sayang banget sama obiet. Oik berbaring di kasur nya sambil memeluk boneka piglet pemberian obiet pada saat ulang tahun nya yang ke-15.
KEESOKAN HARI NYA.
Oik datang kesekolah pagi pagi sekali. Dia langsung nongkrong di depan kelas obiet berniat nungguin kehadiran obiet. Tapi harapan nya pupus. Ga ada tanda tanda sedikit pun kehadiran obiet. Oik sangat kecewa. Dia kangen banget sama sosok obiet yang penuh keceriaan dan dewasa. Tapi kini dia tidak menemukan itu disekolah.
Berkali kali oik menatap keluar jendela. Berharap sosok obiet lewat kelas nya. Tapi harapan itu pun pupus.
ISTIRAHAT
Bel istirahat pun berbunyi. Oik masih terus berharap dapat menemukan sosok obiet tapi ga pernah ia temukan.
“ik, kantin yuk.” Ajak cahya.
“cahya, loe kan udah janji sama gue mau bantuin cari obiet sama lintar. Loe mau ga nemenin gue cari mereka?”
“hari ini obiet ga masuk tadi pagi gue udah Tanya seksi absensi kelas dia.”
“udah hampir 2 minggu dia hilang. Kemana ya dia?” oik khawatir.
“loe sabar ya, ik. Hmmm… sekarang gue temenin loe ketempat lintar aja yuk.” Ajak cahya.
Cahya dan oik pun bergegas ke kelas lintar. Tapi kelas nya kosong. Anak anak di kelas itu sedang ada pelajaran di ruang lab biologi.
“kosong, ik. Gimana?” Tanya cahya.
“ya udah deh. Pulang sekolah aja gue ketemu lintar nya.”
“oia udah, kantin yuk. Tadi pagi loe ga sarapan kan?” ajak cahya.
“yuk.”
@kantin.
Cahya mesenin oik bubur tapi bukan nya dimakan bubur itu malah ia aduk aduk. Ga ada 1 suap bubur pun masuk ke dalam mulut nya. Ia terus terusan mikirin obiet. Ia kangen makan bubur bareng obiet di kantin ini tiap istirahat.
Pelajaran selanjut nya tidak oik ikutin dengan baik. Walau raga nya berada di kelas itu tapi pikirannya sedang berkelana mencari obiet.
Pelajaran b.inggris selama 2 jam pelajaran ini pun ia lewat begitu  saja tanpa ada 1 materi pun yang ia terima. Setelah bel berbunyi ia langsung bergegas keluar untuk mencari sosok lintar. Ia menemukannya tepat saat lintar keluar kelas dengan tergesa gesa.
“lintar…”
“oik?”
“lintar please loe tau kan dimana obiet? Gue mohon loe kasih tau ke gue dimana obiet. Gue kangen sama dia. gue sayang sama dia. loe tega sama gue, tar?” lintar ga jawab pertanyaan oik. Dia langsung lari ninggalin oik. Oik ga tinggal diam. Dia lari ngejer lintar.
“lintar… tunggu. Loe tega sama gue. Kalau obiet sayang sama gue dia ga mungkin rela liat gue kaya gini, tar. Gue sayang sama dia. gue pengen ketemu sama dia.” teriak oik. Teriakan oik tadi sukses buat lintar berhenti sejenak lalu berbalik nyamperin oik dan langsung narik tangan oik.
“tar, mau kemana?” Tanya oik
“loe mau tau obiet dimana kan? Mendingan loe ikut gue. Sekarang naik.” Kata lintar memerintahkan ketika mereka sampai di depan motor lintar. Oik nurut ia tau lintar akan bawa nya ketempat obiet sekarang.
Rasa cemas, was was, dan khawatir yang sekarang ada di pikiran dan benak oik. Ia ingin segera melihat senyum obiet yang selalu membuat dia kangen dan selalu membuat ia merasa tenang dan nyaman. Perjalanan yang cukup jauh membuat perasaan itu makin berkecamuk di benak nya. Ingin segera semua nya meledak dan menjadi senyuman indah di wajah oik yang manis.
Jauh dari pikiran yang selama perjalan tadi. Kini ia berdiri tepat di depan sebuah Rumah sakit terkenal di kota ini. Oik terdiam sesaat dan mulai menyadari tangan lintar kembali menarik nya untuk segera masuk kedalam.
“ayo masuk.” Ajak lintar lembut beda dengan kelakuaan nya tadi saat narik oik.
Kini mereka berdiri di depan sebuah kamar VIP .
“tar, kita mau kemana?” Tanya oik ragu.
“loe mau ketemu obiet kan?” oik hanya mengangguk.
“iya disini tempat nya. Yuk masuk. Loe tenang ya.”
Mereka pun masuk ke dalam kamar itu. dan semua yang oik rasakan tadi meledak. Kini dirinya berdiam diri di ambang pintu begitu melihat siapa yang terbaring lemas dengan berbagai alat alat medis yang ada di seluruh bagian tubuh nya.
“tante, gimana keadaan obiet hari ini?” sapa lintar ketika masuk ke dalam kamar itu. sedangkan oik masih berdiam diri kaget dengan apa yang ia lihat.
“ya seperti yang nak lintar liat. Loh itu oik kan? Masuk, nak.” Sapa ibu nya obiet begitu melihat oik.
“obiet sakit apa, tan?” Tanya oik yang siap membuat bendungan di kelopak matanya.
“dia sakit leukemia.” Jawab ibunda obiet.
“stadium?” Tanya oik ingin tahu.
“akhir.” Jawab lintar.
Oik mulai menghampiri tubuh obiet yang terbaring lemah tak berdaya.
“obiet, kok loe ga cerita sih? Loe sayang sama gue? Tapi kenapa loe malah buat gue kaya gini? Gue pengen kita sahabatn kaya dulu lagi. Kita makan bubur bareng lagi. Kemana mana bareng lagi. Loe kuat ya, biet. Loe harus sembuh. Gue tau kok loe orang yang ga gampang nyerah. Loe orang yang kuat.” Oik berusaha menenangkan dirinya. Bendungan di kelopak mata nya sudah penuh terisi air hingga semua nya tumpah.
“oik sayang obiet. Obiet harus kuat.” Oik terus menggenggam erat tangan obiet. Ketika oik makin erat menggenggam tangan obiet. Tangan obiet seperti bergerak gerak.
“ooo…iii…kkk…” panggil obiet.
“obiet? Kamu udah sadar. Makasih Ya Allah.”
“oo…iik.. ma..af.. se..la..ma.. ini.. o..bie.t ga gen..tle… ma..ka..sih ya u..da… bu..at.. ha..ri…ha..ri o..biet.. ja..di.. pe..nuh… war..na.” ucap obiet terbata bata.
“iya oik akan selalu memberikan warna buat obiet kok. Sekarang obiet ga usah banyak gerak dulu. Obiet harus kuat. Obiet dulu pernah janji akan jadi sahabat sejati oik. Obiet harus kuat. Oik sayang obiet.”
“ma..ka..sih.. ya.. lintar… loe.. ja..ga..in o..ik ya.. ja..ngan.. bi..ar.. kan a..ir ma..ta nya me..ngalir. bi..ar kan.. di..a men..cin..tai… o..rang.. lain.. yang… le..bih.. sem..pur..na..”
“loe yang akan hapus air mata dia. bukan gue. Gue ga punya hak apa apa. Loe harus kuat demi kita semua. Demi cita cita loe, biet. Loe harus kuat.”
“gu..e.. ca..pe.. lin..tar.. gue.. mau… is..ti..ra..ha..t.. i..nget.. pe..se..n.. gu..e ya.. gu..e cape..” obiet mulai menutup matanya. Perlahan lahan. Oik merasa tangan obiet semakin dingin dan terasa kaku. Dilihatnya alat alat medis yang ada disitu. Semua nya menunjukkan berhenti. Segera lintar memanggil dokter. Oik langsung memeluk obiet sedangkan bunda nya obiet menangis di sofa. Tidak ingin melihat anak nya telah terbujur kaku seperti itu.
Ketika dokter datang dan memeriksa nya. Tapi jawaban nya hanya gelengan kepala. Suster pun mencabut semua alat yang menempel pada tubuh obiet dan menutup tubuh obiet dengan kain putih.
“obietttttttttttttt….” Teriak oik yang kini sedang berada dalam pelukkan lintar.
Mereka memang terlalu dekat dan sulit bagi mereka untuk terpisahkan. Namun sakit yang obiet derita membuat takdir nya harus berpisah dengan obiet. Menutup buku mereka berdua dengan sad ending. Tapi ini bukan yang terakhir bagi oik. Ia harus menatap kedepan itu juga demi obiet. Orang yang paling ia sayang.
@pemakaman.
Semua yang datang ke pemakaman obiet sedih dan masih dengan perasaan yang tidak menyangka. Obiet adalah sosok orang yang kuat, ga pantang menyerah, baik hati, ramah, pinter, sopan dan segala nya kini telah pulang ke tempat semula nya. Kini SMA intel kehilangan 1 siswa yang paling banyak mengirim piala untuk sekolah nya.
“selamat jalan obiet. Kita semua sayang kamu.” ucap teman teman obiet kompak.
“oik akan selalu tersenyum buat obiet. Andai waktu dapat di putar oik akan minta oik yang sakit bukan obiet. Karna oik sayang obiet. Oik belum bisa buka hati oik buat siapa pun. Karna cuman ada obiet di hati oik sekarang. Dan nanti. Selamat jalan. Obiet janji akan selalu ada disamping oik kan?” air mata oik sudah tidak jatuh lagi namun hati nya masih saja sedih dan menangis.
“makasih ya bro. loe udah ngajarin gue banyak hal. Secepet nya gue bakal nembak nova. Maaf ya gue nembak pas loe udah ga ada bareng gue. Karna gue belum cukup punya nyali buat nembak dia. tapi gue tau kok, di atas sana loe pasti liat gue nembak nova nanti. Bantu in gue ya, bro. selamat jalan my best friend.”
Oik dan lintar tersenyum ke atas sana. Berharap obiet pun membalas senyum mereka.
-THE END-
Pesen penulis : jaga orang yang kita sayang, bahagia kan dia, jangan sedikit pun mengecewakaan nya. Karna penyesalaan datang terlambat. Penyesalaan datang disaat dia udah ninggalin kita. 

KASIH SAYANG KA SILA

KASIH SAYANG KA SHILA (CERPEN)
KASIH SAYANG KA SILA
“via, gue bilang apa. Loe itu ga pantes masuk sekolahan yang sama kaya gue dulu. Loe tuh ya.”
“ka, bisa ga sih kita ga usah berantem terus. Gue cape,ka. Gue cape.” Kata via sambil lari ke kamar nya.
Sejak mereka SMP hubungan adik dan kaka diantara mereka merenggang. Entah karna ego masing masing atau karna hal lain. Tapi malam ini semua nya menjadi memuncak baik sivia atau pun sila (kaka nya sivia) sudah sangat capek dengan pertengkaran ini.
@kamar sivia.
‘gue cape , ka. Harus berantem terus sama loe. Gue kangen loe yang dulu. Gue iri sama ify dan ka angel yang selalu akur dan kemana mana bareng, shopping bareng, saling ngasih masukan. Gue kangen ka sila yang dulu.’
Via beranjak menuju meja belajar nya dan mengambil sebuah album foto didalam lemari nya di tumpukan paling bawah. Album foto itu berisi foto foto ketika sila dan sivia masih kecil hingga SMP. Peredaan umur mereka cuman terpaut 1 tahun. Di dalam album foto itu masih banyak halaman kosong setelah foto sivia ketika kelas 6sd dan sila yang baru memakai seragam SMP nya. Sejak sivia masuk di SMP yang sama dengan sila hubungan mereka renggang. Entah apa yang membuat mereka seperti itu. yang jelas sila ga suka adik nya sekolah di sekolah yang sama dengan diri nya. Sama seperti hari ini.
-flash back-
Hari ini sekolah via sedang mengadakan sosialisasi PTN. Sosialisasi nya itu dari alumni sekolah itu yang masuk PTN PTN terkenal. Sila yang merupakan alumni disekolah itu pun ikut bersosialisasi.
Waktu sosialisasi pun tiba. Ditengah lapangan sudah berdiri stand stand PTN terkenal di Indonesia. Sila berdiri di Stand UI.
“sil, itu adik loe kan?” Tanya zevana yang merupakan teman sila di kampus.
“mana?”
“itu. yang bareng rio.” Tunjuk zevana kea rah rio dan sivia.
Rio adalah mantan KETOS di SMA itu. sekaligus cowo pujaan semua cewe di sekolah itu tidak terkecuali sila. Sila sebel ngapain adik nya deket deket sama rio. Hal yang kaya gini yang sila takutin kalau sivia adik nya itu sekolah di sekolahan yang sama.
Setelah acara nya selesai.
“via…” panggil sila.
“kenapa, ka?”
“ngapain tadi loe deket deket rio?”
“ka rio yang deketin via dulu, ka.”
“ALAH!! Nge les aja loe. Loe tau kan dari dulu gue suka sama dia. ngapain sekarang loe malah ke ganjenan deketin dia. sok akrab lagi.”
“sumpah, ka. Via ga deketin ka rio duluan. Ka rio yang deketin via duluan.”
“ALAH!! Gue ga percaya sama loe. Udah sana loe pulang naik bus. Gue ga sudi mobil gue dinaikin sama orang pembohong kaya loe.” Emosi sila memuncak dan mendorong via menjauh dari mobil nya. Sila pun langsung memacu mobil nya.
-falshback end-
@kamar sila.
‘sikap gue udah keterlaluan sama via. Gue harus minta maaf sama dia. dia satu satu nya saudara kandung gue. Jujur gue sayang sama dia. toh yang tadi siang juga ga ada hak gue marah marah sama dia. gue bukan mantan atau pacar rio. Gue cuman pengagum dia aja. Gue yang bodoh. Tega nyuruh ade kandung gue sendiri naik bus yang kotor, bau dan sumpek. Sedangkan gue enak enakan naik mobil yang wangi dan full AC. Kaka macam apa gue ini.’ Sesal sila di kamar nya sambil mukulin dirinya sendiri pake bantal.
***
KEESOKAN HARI NYA.
@meja makan.
“vi, hari ini gue anterin loe kesekolah ya.” kata sila ketika mereka sudah ada di meja makan.
“kaka ga keberatan? Atau ga takut telat masuk kelas nya?” Tanya via meyakinkan tawaran kaka nya tadi.
“ga kok. Gue masuk siang hari ini. Dosen pagi nya ga masuk. Udah buru habisin roti nya ntar loe lagi yang telat.”
Via buru buru menyelesaikan roti nya. Via pun membawa roti nya di kotak bekal untuk iel sahabat nya. Maklum iel anak kost.
@mobil.
“vi, maafin sikap kaka yang tadi malam ya.”
“maafin via juga ya, ka. Kalau via udah sering buat kaka kesel.”
“kaka mau hubungan kita erat lagi kaya dulu. Kaka cape kalau harus musuhan sama adik kandung kaka terus.” Kata sila sambil ngacak ngacak rambut via.
“via juga, ka.” Kata via sambil tersenyum.
Mereka bersenda gurau sampai mereka tiba di sekolah via.
“vi, pulang nya kaka jemput ya. kaka mau ngajak loe jalan jalan ke dufan.”
“serius ka? Asyik… sippp deh, ka.” Kata via sambil keluar dari mobil sila dan melambaikan tangan nya.
“via…” panggil ify ketika mereka ketemu di koridor menuju kelas mereka.
“eh, ify…”
“happy banget loe pagi ini, vi.”
“akhirnya gue baikan sama ka sila. Dan nanti gue mau kedufan bareng dia.” senyum terus terusan mengembang di wajah cantik via.
“wah, selamat ya, vi. Gue juga seneng denger nya.”
“makasih ya, fy. Eh, gue mau ketempat iel dulu ya ma ngasih roti buat dia.”
“cieee…”
“apa sih? Ya udah gue duluan.”
PULANG SEKOLAH.
“vi, gue duluan ya.” kata ify melambaikan tangan ketika lihat sopir nya udah nunggu setia di depan gerbang.
“iya. Hati hati ya, fy.” Membalas lambaian tangan ify.
15 menit kemudian.
“ka sila mana sih? Lama banget.”
Akhir nya yang di tunggu pun dateng. Mobil jazz putih masuk ke halaman sekolah via.
“maaf telat, vi. Tadi macet. Dijalan ada tabrakan.” Kata sila ketika via masuk ke mobil mereka.
“iya ga papa kok, ka.”
Selama menuju perjalan ke dufan mereka asyik nyanyi nyanyi.
@dufan
Mereka puas puasin nyobain semua wahana yang ada dufan.tanpa terkecuali. sampai akhirnya mereka merasa lelah.
“vi, kaka cari minum dulu ya. kamu tunggu disini ya.” sila beranjak dari tempat duduk tempat via duduk.
Via duduk sambil mainin hp nya dan berusaha buat ngatur nafas nya agar normal kembali.
10 menit berlalu
15 menit berlalu
30 menit berlalu
“ka sila mana sih kok ga balik balik. Beli minum dimana? Lama banget.” Gerut via BT. Lagi lagi via lirik kearah jam tangan nya.
“sudah hampir sejam ka sila ga balik balik juga.” Gerut via lagi.
Tak mau lagi aku percaya
Pada semua kasih sayang mu…
Tak mau lagi aku tersentuh
Pada semua pengakuan mu…
Hp via berdering tanda telepon masuk.
Mamah calling itu lah yang tertera dalam layar HP via.
“halo, mah.” Sapa via.
“halo via. Kamu dimana sayang?”
“via di dufan.”
“cepet pulang nak.”
“nanti dulu mah. Via lagi bareng ka sila. Dari tadi ka sila beli minum tapi ga balik balik, mah.”
“ka sila sudah meninggal sayang.”
JDERRRR. Badan via lemas. Hp yang di genggaman nya serasa ingin jatuh.
“tapi tadi via bareng ka sila mah. Via bareng ka sila nyobain semua wahana di dufan mah.”
“ka sila kecelakaan, nak. Sewaktu menuju kesekolah kamu. kamu segera pulang ya, nak.”
“ga mah ga.”
“mamah ceritakan dirumah ya sayang.”
Sambungan pun terputus. Via masih ga percaya kalau kaka nya telah tiada. Tapi tadi kaka ya yang bawa ia ke dufan dan nyobain semua wahana disini.
Via pun langsung pulang ke rumah nya dengan perasaan yang kacau banget.
@rumah.
Terlihat keramaian orang di rumah via. Muka via sudah merah mata nya pun sudah sayu karna nangis sepanjang jalan. Ketika ia mulai masuk rumah di lihat nya sesosok mayat ditutup dengan kain putih. Via berusaha mendekat walau tak sanggup. Pelan pelan ia buka kain putih yang menutupi wajah cantik kaka nya itu.
“ka sila… ka sila… masih hidup.” Tangis via pecah ketika kain itu sudah terbuka. Dilihat wajah kaka nya yang cantik itu penuh dengan luka akibat kecelakaan yang menimpa nya hingga meninggal.
“ini bukan ka sila.” Teriak via lagi.
“sabar,nak. Ka sila sayang via. Ka sila mau kasih yang terbaik buat via.”
“tapi tadi via jalan bareng ka sila di dufan mah.”
“mungkin ka sila mau liat via tersenyum walau pun sebener nya dia udah ga di sini.” Mamah nya memeluk erat anak tercinta nya.
“ka sila mau kasih yang terbaik. Karna ka sila udah terlalu jahat sama kamu , vi. Semoga di dufan tadi bisa balas semua nya walaupun kurang, via. Kaka sayang via.” Ucap sila tepat di depan via dan mamah nya yang sedang berpelukan. Jiwa sila sudah tidak dapat dilihat oleh siapa pun. Jadi tidak ada yang tahu bahwa ada sila yang menyaksikan itu.
-THE END-

CINTA DALAM HATI (CERPEN)

CINTA DALAM HATI (CERPEN)
Cinta Dalam Hati
Sivia. Gadis cantik berusia 16 tahun sekolah di SMA NUSANTARA. Sekolah yang terkenal di Jakarta. Kini ia duduk di kelas 11 IPA 2 bersama sahabat dekat nya SILA. Sila dan sivia merupakan sahabat dari SD. rumah mereka yang masih satu komplek yang membuat mereka menjadi seorang sahabat. Sivia dan sila merupakan perempuan pujaan para laki laki bagaimana tidak. Mereka so perfect. Cantik, baik hati, ramah, pinter, peduli, mudah bergaul, sopan, dll.  Sehingga banyak orang yang senang berteman dengan mereka. banyak pula cowo yang naksir sama mereka. rio beruntung bisa pacaran dengan sila. Mereka sudah sejak kelas 1 berpacaran sukses membuat anak anak cowo di sekolahan itu iri. Namun tidak begitu dengan sahabat nya. Ya sivia. Sudah banyak banget cowo yang nembak dia. tapi belum ada satu pun yang berhasil naklukin hati sivia. Sampai kapten basket yang merangkap sebagai ketos pun ia tolak. Kenapa? Sivia suka sama orang lain? Ya. dia suka sama cowo yang sampai detik ini pun ga peka dengan semua nya.
Gabriel. Cowo pinter , baik, cakep, tapi ga pernah peka sama perasaan cewe. Gabriel sebenernya enak diajak ngobrol atau enak buat dijadiin temen. Tapi karna dia lebih memilih berteman dan menghabiskan waktu nya bersama buku buku nya itu yang membuat dia terlihat cupu. Sudah sejak SMP sivia berteman dengan Gabriel dan sejak saat itu pula sivia sudah memendam rasa terhadap Gabriel.
Pagi ini sivia berangkat sekolah seperti biasa. Setiap hari sivia dan sila selalu berangkat bareng entah diantar sopir sila atau diantar sopir sivia. Seperti pagi ini mereka tiba disekolah secara bersamaan. Seperti biasa rio. Pacar sila. Sudah menunggu kedatangan sila di depan kelas nya. Sila memang meminta rio untuk tidak menjemput nya setiap pagi karna itu waktu nya untuk sahabat nya. Rio pun menyetujui nya.
“haloo, sayang.” Sapa rio.
“hai…” sapa sila.
“udah sarapan?” Tanya rio.
“udah donk. Kamu sayang?”
“belum nih. Temenin sarapan dikantin yuk.”
“ya udah yukk. Via, gue temenin rio sarapan dulu ya. loe ga papa kan kekelas sendiri?” Tanya sila ke sivia.
“ga papa kok,sil. Uda biasa.  Gue juga mau kekelas iel dulu mau nganterin roti ini.”
“sivia sivia. Yaudah kita duluan ya. bye.  Sampai ketemu dikelas.”
Sila dan rio pun pergi menuju ke kantin sedangkan sivia memang berniat menemui Gabriel untuk memberi nya sarapan. Itu kebiasaan via setiap pagi.
@KELAS GABRIEL.
Kelas nya masih sepi. Baru beberapa saja yang datang. Via langsung masuk ke kelas Gabriel dan langsung nyamperin meja Gabriel. Disana Gabriel lagi duduk sambil baca buku.
“pagi,iel. pagi pagi udah baca buku nih.”
“pagi, via. Iya donk. Kan enak otak nya masih seger jadi harus dimasukin sama yang positif positif contoh nya ya dengan baca buku ini.”
“udah sarapan belum,el?”
“belum.”
“kenapa? Pasti baca buku terus sampai lupa sarapan.”
“ga kok. Dirumah tadi ibu belum masak jadi niat nya nanti pas istirahat aja makan dikantin.”
“oh… ga usah nunggu istirahat ini gue bawain roti buat loe.”
“vi, loe ga repot apa setiap hari bawain gue roti terus? Ibu loe ga nanyain apa?”
“ga papa. Ibu gue tau kok kalau roti ini buat loe.”
“oh… kapan kapan gue boleh main kerumaah loe,vi?”
“ngapain?”
“mau bilang makasih sama ibu loe udah baik banget sampai kaya gini ke gue.”
“oh… iya.”
Suasana pun jadi hening. Via sudah biasa dengan keadaan ini.
“emm… gue balik ke kelas dulu ya. loe habisin roti nya ya. kapan kapan loe boleh kok main kerumah gue.” Kata via sambil pamit.
“iya makasih ya, vi.”
Ketika sivia keluar. Di pintu kelas ia bertemu dengan rio yang baru saja dari kantin. Mereka hanya saling melempar senyum. Rio sudah tidak heran kenapa via ada dikelas nya pagi pagi gini. Rio pun langsung menuju meja nya yang persis dibelakang Gabriel.
“el, tadi via bawain roti lagi ya buat loe?”
“iya.” Kata iel tetep focus dengan bacaan nya sambil mengunyah roti selai coklat itu.
“via baik banget sama loe,el. Dari kelas 1 gue liat dia perhatian banget sama loe. Apa loe ga ngerasa?”
“mungkin dia baik karna kasian sama gue.”
“kenapa?”
“ya karna gue anak orang miskin. Via kan peduli. Mungkin dia baik karna kasian sama gue.”
“terus loe senenga via ngasihanin loe? Bukan nya loe paling ga suka ya kalau ada orang yang ngasihanin loe.”
“gue cuman ga tau mau bales nya pake apa. Gue ga punya apa apa.”
“emang loe ga nyadar apa kalau dia suka sama loe. Jauh sebelum hari ini. Dia suka sama loe dari SMP. Loe ga pernah sadar. Apa loe emang ga peka.”
“gue emang ga peka. Ga mungkin via suka sama orang miskin kaya gue.”
“kalau via ga suka sama loe. Dan kalau via suka sama orang kaya kenapa kemarin via nolak Alvin waktu Alvin nembak via. Harus nya dia terima donk. Kalau via emang suka sama orang kaya.”
Iel hanya bisa diam.
“kenapa loe diam? Kata nya loe orang cerdas tapi loe ga bisa hargaiin cewe.”
“gue bukan ga ngehargaiin tapi gue ga pantes buat via.”
TTEEEEEEEEEEEEETTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT
Bel pun bebunyi. Tanda jam belajar segera dimulai.
Obrolan rio dan Gabriel pun berhenti.
PULANG SEKOLAH.
“via…” panggil sion. Kaka kelas sivia.
“kenapa,ka?”
“gue mau ngomong sama loe boleh.”
“iya. Boleh.” Jawab via lembut.
“gue suka sama loe. Gue mau loe jadi pacar gue. Gue beneran sayang sama loe, vi.”
“ka maafin via tapi via ga bisa bales sayang dan cinta kaka. Di hati via udah ada seseorang yang bener bener via sayang.”
“siapa,vi?”
“ada,ka. Kaka ga berhak tau. Maafin via ya, ka.” Kata via lembut. Sambil pergi.
Sila dan rio yang ada disamping via waktu itu langsung ngejer via.
“vi, tunggu. Loe masih mengharapkan cinta nya iel? loe tau ga loe kemaren nolak Alvin sekarang ka sion. Loe bener bener mau tunggu sampai Gabriel peka sama loe?”
“gue sayang sama dia. gue bakal nungguin dia sampai kapan pun,sil gue terlanjur sayang sama dia. biarin cinta ini cuman menjadi cinta dalam hati. Yang penting gue bisa bahagia liat dia bahagia.”
“loe munafik , vi. mau nunggu sampai kapan? Loe udah nungguin dia 5 tahun, vi. 5 tahun bukan waktu yang sebentar. Itu waktu lama banget.”
“gue emang munafik,sil. Dan gue tau 5 tahun bukan waktu yang sebentar. 5 tahun itu gue banyak lewatin hal hal yang sering buat gue nangis. Loe tau sendiri kan,sil. Tapi gue ga bisa. Gue ga bisa buat lupain dia semakin gue berusaha buat lupain dia semakin gue sayang sama dia. loe tau kan,sil. Loe yang nemenin gue selama 5 tahun.” Air mata sivia sudah ada menggenangi pelupuk mata nya. Sila yang ga tega liat sahabat nya nangis langsung meluk via sekenceng kenceng nya.
“iya gue tau, vi. gue tau pengorbanan loe. Loe emang ga akan mungkin bisa lupain dia. tapi coba sekali aja loe coba buka pintu hati loe buat orang lain. Loe pasti bisa lupain dia perlahan lahan.”
“cinta ga harus memiliki,sil. Biarin cinta gue cuman jadi cinta dalam hati. Biarin dia dengan dunia dia dulu.”
“gue bakal selalu support loe kok,via.”
“makasih ya, sil.” Pelukan mereka pun dilepaskan. Dan saling menghapus air mata yang udah membasahi wajah cantik mereka.
“gue juga bakal bantuin loe buat iel sadar kalau selama ini ada orang yang bener bener tulus sayang sama dia.” kata rio yang sedari tadi diam saja.
“makasih ya, yo.” Jawab sivia.
Mereka pun akhir nya pulang kerumah masing masing diantar rio. Untung hari ini rio bawa mobil jadi dia juga bisa sekalian nagnterin sivia pulang.
@KAMAR SIVIA
Di sekolah tadi via di kasih tau oleh guru seni kalau sivia disuruh ngisi acara di PENSI sekolah 1 minggu lagi. Ya via emang bebakat banget dalam bidang seni. Mulai dari teater, lukis, sampai music. Tapi dia ga bisa kalau disuruh nari. Di music dia bisa main piano dan biola. Suara nya pun keren banget. Ga salah donk kalau dia dapet julukan diva sekolah.
Dikamar nya dia masih bingung harus memainkan piano atau biola nya. karna tadi saat dia Tanya ke guru seni nya. beliau bilang “terserah kamu aja,via. Ibu yakin apa pun yang dibawakan kamu pasti bakal keren.”
Setelah berpikir keras akhirnya dia lebih memilih bermain dengan piano nya karna kalau dengan biola dia ga bisa nyanyi karna leher nya di buat sebagai penyanggah. Sivia pun mulai melangkahkan kaki nya menuju piano putih kesayangan nya. di buka nya piano itu dan mulai di pencet nya keyboard di piano itu. menghasilkan suara yang merdu. Ia pun mulai menyanyikan sebuah lagu dengan penuh penghayatan. Sampai dia menangis. dia tau lagu itu bakal ia persembahin buat siapa di pensi nanti.
1 minggu kemudian.
Acara pensi akan segera dimulai. Para pengisi acara terlihat sedang bersiap siap di ruang seni. Begitu pun dengan sivia. dia sedang bersiap siap di belakang panggung. Hari ini sivia memakai gaun berwarna putih. Cantik banget. dan rambut yang setengah di ikat. Simple tapi keren. Cantik banget hari ini.
“hai, via. Cantik banget hari ini.” Sapa sila.
“makasih,sil. Loe juga.”
“hehe. Gimana loe siap kan?”
“insya allah. Tapi gue masih grogi nih.”
“udah gue yakin loe pasti bisa. Loe tampil ke 5.”
“aduh, gue grogi banget nih. Mundurin aja ya. loe kan pembawa acara nya.”
“ya elah. Bisa dimarahin panitia gue.udah gue yakin loe bisa. Masa seorang sivia azizah diva SMA Nusantara kaya gini aja masih grogi.”
“hehe. Bisa aja loe. Ya udah gue ke toilet dulu ya.”
“sip… gue ke belakang panggung dulu ya. sukses,via.” Mereka pun berpisah.
10 menit kemudian.
“pagi semua… apa kabar nya hari ini? Udah pada ga sabar kan mau liat penampilan penampilan berbakat dari siswa siswi SMA Nusantara?” sapa sila ketika acara hiburan di mulai.
“ya udah ga usah berlama lama lagi,sil. Kita langsung masuk ke penampilan pertama.” Lanjut zevana.
“penampilan dari deva. Dia akan menari tarian bali. Mana tepuk tangan nya.”
Deva pun naik keatas panggung. Gerak demi gerak ia lakukan dengan lincah. Tarian bali bukan lah tarian yanggampang untuk dilakukan. Butuh keahlian khusus. Deva melakukan nya denga perfect. Mendapat pujian dari berbagai sumber yang ada.
Penampilan demi penampilan telah di tunjukkan para siswa siswi SMA ini. Kini giliran sivia yang naik ke atas panggung. Dia sudah bersiap dengan piano putih nya. alunan music darii sebuah piano sudah mulai terdengar. Sivia berusaha menahan grogi nya dan berusaha untuk mengahayati lagu itu.

mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa dicintai
tak mengapa bagiku
asal kaupun bahagia dalam hidupmu
dalam hidupmu…
sivia mulai masuk dalam lagu itu
telah lama kupendam perasaan itu
menunggu hatimu menyambut diriku
tak mengapa bagiku
mencintaimu pun adalah bahagia untukku
bahagia untukku…
air mata via pun sudah mulai membentuk bendungan di kolpak mata nya.
kuingin kau tahu diriku disini menanti dirimu
meski kutunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
via mulai mencari sesosok manusia yang sangat ia sayang.
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja
kuingin kau tahu diriku disini menanti dirimu
meski kutunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja
air mata sivia benar benar tumpah. Ia tak kuasa menahan semua beban ini lagi. Saat ini via bener bener menumpahkan semua emosi yang selama ini ia pendam. Semua penonton yang hadir disana memberika kan applause buat sivia. banyak juga yang ikut menangis.
“terimakasih.” Kata sivia sambil memberi salam dan lari meninggalkan panggung.
“gue temenin via dulu ya, ze. Loe sendiri ga papa kan.” Kata sila ke zevana.
“iya uda buru kejer via. Dia pasti butuh loe banget. gue bisa kok.” Jawab zevana. Sila tersenyum dan langsung pergi meninggalkan zevana dan lari mengejar sivia. sila terus berlari tidak peduli gaun yang dipakai nya kotor terkena bercakan air bekas hujan . yang penting sekarang sahabat nya itu pasti sangat membutuhkan kehadiran dia.
@Toilet
“sivia.” panggil sila ketika ia sampai di toilet. Sivia langsung memeluk sila dan menumpahkan semua nya.
“sila, gue udah ga kuat sama semua nya. gue udah ga kuat. Gue mau jujur aja sama dia. gue cuman mau dia tau. Gue ga mau jadi orang munafik selama nya. sil, gue ga kuat.” Kata sivia meluapkan semua nya.
“jadi mau loe gimana,vi? loe mau bilang semua nya?”
“iya,sil. Gue mau bilang semua nya nanti malam tepat jam 7 di air mancur taman tempat kesukaan gue. Loe bisa tolong bilangin ke iel kan?”
“iya,vi. gue bakal bilang ke iel soal ini. Tapi gue mohon loe jangan gini. Loe ga boleh serapuh ini,vi. ini bukan via yang gue kenal.”
“iya,sil. Iya gue bakal kuat.”
“iya udah hapus air mata loe. Terus gue anterin loe pulang ya.”
“ga usah, sil. Loe kan masih harus jadi host biar gue pulang sendiri.”
“loe ga papa,vi. pulang sendiri?”
“ga papa kok,sil.”
“ya udah. Hati hati dijalan ya, vi.”
“iya ,sil. Makasih ya.”
Sila nganterin sivia sampai taxi yang lewat depan sekolah nya dateng. Setelah itu sila balik lagi kedalem buat ngelanjutin acara nya. dia ga bisa ninggalin acara ini. Dia ga enak sama panitia nya. tapi sebelum dia balik ke belakang panggung dia harus ketemu sama iel. dia harus nyampein amanat dari via. Ga susah buat sila mencari iel. ya semua orang tau dimana iel berada disaat saat kaya gini. Di perpustakaan.
“iel.” panggil sila.
“sila. Ada apa?”
“tadi via langsung balik pas habis tampil dan dia bilang dia mau ketemu loe tepat jam 7 di air mancur taman tempat kesukaan dia. loe tau kan?”
“taman yang dimana?”
“taman deket komplek rumah kita.”
“iya. Gue dateng.”
“gue harap loe ga telat ya,el.”
“iya,sil.”
“ya udah gue mau balik ke panggung lagi nih. Jangan lupa dateng.”
Sila meninggalkan iel. iel masih diam di tempat mengingat2 kejadian beberapa menit yang lalu. Ia melihat secara langsung sivia menangis. tangis nya via benar benar menghayati lagu itu. baru pertama kali iel meliahat penyanyi yang bener bner bisa menghayati lagu sampai seperti itu. iel tak mau ambil pusing. Dia berjanji akan datang nanti malam untuk menemui via.
@malam hari nya.
Sivia sudah terlihat lebih enakan. Mata sembab nya sudah tidak terlalu terlihat. Kini ia bersiap menuju ke taman tempat ia janjian dengan iel. berkali kali via melihat diri nya dicermin meyakinkan dirinya bahwa orang orang diluar sana tidak mengetahui seperti apa via sekarang.
Via berangkat ke taman tidak diantar oleh sopir nya. ia lebih memilih jalan kaki. Entah apa yang membuat nya untuk memilih jalan kaki. Tepat jam 18.55 ia sudah sampai di taman dan duduk di bangku kesayangan nya. malam ini taman terlihat sepi ga seramai biasa nya. sambil menunggu iel ia mengambil secarik kertas dan mulai menggoreskan tinta diatas kertas itu. membentuk kata demi kata yang indah. Semua nya ia tulis berdasarkan apa yang ingin ia keluarkan. Tak terasa waktu terus bergulir. Setengah jam ia menunggu iel disini tapi ga ada tanda tanda kehadiran iel.
1 jam kemudian.
Via cukup lelah menunggu iel . akhir nya via menaruh kertas yang ia tulis tadi di bangku taman.  Via mulai pergi meninggalkan bangku taman itu.
DITEMPAT LAIN
Iel mengayuh sepada nya. ia sadar telat 1 jam bukan waktu yang sebentar. Ketika ia sampai ditaman ia langsung memakirkan sepada nya lalu menuju bangku yang sering diduduki via. Ia melihat secarik kertas yang di tahan dengan batu agar tidak terbang. Iel membuka surat itu perlahan lahan. Ia mulai membaca kata demi kata yang ada di surat itu.
To : Gabriel stevent damanik.
Iel, gue suka sama loe. Rasa suka gue udah gue tahan selama 5 tahun. Gue berharap banget loe buka pintu hati loe buat gue. Tapi hasil nya selalu nihil. Gue berusaha cari perhatian loe. Tapi hasil nya nihil. Gue ga tau ,el. Harus dengan cara apa biar loe bisa anggep gue ada di samping loe. Ga tau pake cara apa biar loe bisa bukain pintu hati loe buat gue. Gue sayang sama loe. Gue pikir malam ini gue bisa bilang semua nya sama loe. Tapi loe ga dateng, el. Gue ga tau. Gue ga tau harus gimana. Kalau besok umur gue udah ga ada. 1 yang akan selalu abadi. Cinta gue buat loe,el. Cinta gue buat loe selalu abadi untuk selama nya. gue sayang. Gue cuman mau loe tau ini. Gue mau meluk loe. Gue mau perasaan ini terbalas walau sebentar aja,el. Gue sivia azizah sayang loe Gabriel stevent damanik.
From : Sivia azizah
Iel baca surat itu. ia benar benar merasa bersalah. Ia terlalu jahat selama ini. Iel berusaha mengedarkan pandangannya berharap dapat menemukan sosok via.
“ARGHHHHH….” Teriak seseorang dari bagian samping taman.
Iel yang merasa tidak asing denga suara itu langsung lari menuju sumber suara. Lari lari dan lari. Entah mengapa hati iel menangis seperti kehilangan sesuatu yang baru aja akan ia gapai.
“SIVIAAAAAAAAA….” Teriak Gabriel begitu melihat siapa yang tersungkur ditanah dengan darah di bagian perut nya.
“sivia loe kenapa? Gue bawa loe kerumah sakit sekarang.”
“ga.. u..sah..el.. gu…e . ma..u.loe..diii..sini.gu..e.bo..leh..me..lu..k..lo..e.el?gu…e..sa…ya..ng..loee.” kata sivia terbata bata. Iel langsung mendekap tubuh via. Ia rela menukar nyawa nya saat ini. Ia yang seharus nya ada di posisi ini bukan sivia.
“ma..kaa.siii.h.el..guuu..e..sa..ya..ng..lo..” kata kata via menggantung bada nya sudah lemas dan kaku darah yang keluar pun semakin banyak nafas nya sudah tidak ada begitu pun nadi nya.
“SIVIAAAA…. Gue sayaang loe. Gue mau balas cinta loe. Maafin gue,vi. maafin gue.” Kata iel sambil terus terusan memeluk tubuh via.
KEESOKAN HARI NYA
Di pemakaman via.
Sudah ramai teman teman via. Mata mereka masih sangat sembab begitu pun dengan sila. Sepanjang malam ia menangis memeluk foto sivia. ia masih ga rela melepas kepergian sahabat tercinta nya. rio selalu stand by disamping sila. Begitu pun saat sekarang ketika jenazah sivia hendak dimasukan ke liang lahat. Sila menangis dan tak kuasa menahan nya ia pingsan. Rio langsung menggendong sila ke mobil. Iel terus terusan merasa bersalah.  Setelah proses pemakaman berjalan lancar. Satu per satu teman teman via mulai meninggalkan makam via. Tinggalah iel sendiri yang ada disana.
mungkin ini memang jalan takdirku
mengagumi tanpa dicintai
tak mengapa bagiku
asal kaupun bahagia dalam hidupmu
dalam hidupmu…
kuingin kau tahu diriku disini menanti dirimu
meski kutunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja
“itu lagu buat loe,el. Gue harap loe bisa ngertiin via. Sekarang dia udah tenang disana.” Kata sila yang ternyata sudah ada di belakang iel.
“gue udah terlambat buat semua nya ,sil. Gue bodoh ,sil.”
“loe ga telat,el. Loe masih ada disamping via di detik detik terakhir ia pergi dan loe sempet bilang loe sayang sama dia kan? Loe ga terlamabat. Sekarang loe buat via bahagia ya. loe jangan buat via via yang lain bernasib sama.” Jelas rio
“iya,yo. Makasih ya.”
Mereka bertiga pun berdiri. Melihat ke atas dan tersenyum berharap sivia kini berada diatas sana dengan senyum yang sudah jarang terlihat 5 tahun belakangan ini.
-THE END-